Depkominfo: Syarat tak Lengkap, Astro Tak Boleh Siaran
KOMPAS. Jumat, 11 April 2008 | 15:40 WIB
JAKARTA, JUMAT - Siaran TV berbayar Astro, yang dikelola PT Direct Vision, tidak boleh siaran mulai Jumat (11/4) pukul 10 pagi tadi, karena persyaratan perizinan siaran yang tidak lengkap dan ketidakpatuhan dalam memakai satelit yang sebelumnya diajukan oleh pemerintah.
Kepala Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar membantah bahwa yang dicabut adalah izin siaran Direct Vision. "Bukan dicabut izinnya tapi off-air artinya tidak boleh bersiaran. Frekuensinya dicabut berarti tidak boleh bersiaran," ujar Basuki di Jakarta, (11/4).
Basuki menjelaskan bahwa pemberlakuan off-air kepada Direct Vision disebabkan oleh pemenuhan persyaratan, di antaranya yang paling penting adalah Izin Stasiun Radio (ISR) dan Uji Layak Operasi (ULO). "Ini adalah suatu upaya pembinaan bagaimana kita menegakkan aturan. Jadi ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi dan harus segera dipenuhi. Dan selama dalam proses memenuhi itu ya harus off dulu. Yang paling utama dalam konteks ini adalah ISR. Dan juga adalah persyaratan melakukan Uji Layak Operasi," ujar Basuki.
Basuki mengatakan belum wada batas waktu yang jelas mengenai sampai kapan diberlakukannya off-air ini kepada Direct Vision. "Tergantung sejauh secepatnya mereka penuhi," tandasnya. Basuki menambahkan bahwa Dirjen sudah memberikan peringatan 1X24 jam kepada PT Direct Vision untuk mengonfirmasi kepada pelanggannya mengenai langkah-langkah pemerintah yang diberlakukan kepada mereka. (LIN)
Depkominfo Hentikan Siaran Astro
Jumat, 11 April 2008 | 13:04 WIB
JAKARTA,JUMAT - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) menghentikan siaran (black out) televisi berbayar Astro yang dioperasikan oleh PT Direct Vision pagi ini. "Ya benar (Depkominfo menghentikan siaran Astro) karena Astro belum memenuhi beberapa kewajibannya," kata Plt Dirjen SKDI (Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi) Depkominfo Freddy Tulung seperti dikutip Antara yang dihubungi di Jakarta, Jumat (11/4).
Kewajiban Astro yang belum dipenuhi antara lain belum membayar kewajiban biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dan adanya kewajiban antara penyedia jaringan siaran (net provider) dengan penyedia konten siaran (content provider) yang belum terpenuhi. "Penutupan ini bukan karena masalah frekuensi atau masalah resiprokal satelit. Masalah itu sudah selesai," kata Freddy.
Menurut Freedy, siaran Astro akan dibuka kembali apabila PT Direct Vision telah memenuhi semua kewajibannya. "Kalau Senin depan Astro sudah penuhi kewajibannya, Senin bisa langsung dibuka," tambahnya.
Sementara itu, di situs resminya, Astro juga mengumumkan soal berhentinya siaran Astro pada hari Jumat (11/4) sejak pukul 10.00 WIB. Disebutkan, alasan berhentinya siaran ini karena adanya inspeksi dari Depkominfo dan demi penyempurnaan standar prosedur operasional TV berlangganan. "Siaran akan dapat dinikmati kembali beberapa jam setelah inspeksi selesai," tulis pengumuman itu. (ANT)
Siap-siap Gigit Jari, Astro tak Tayangkan MU-Arsenal
KOMPAS, Sabtu, 12 April 2008 | 09:25 WIB
JAKARTA, SABTU-PT Direct Vision, pengelola stasiun televisi berbayar Astro, memastikan siaran langsung pertandingan Liga Inggris untuk sementara tidak bisa dinikmati pecinta sepakbola Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) belum memberikan kepastian kapan Astro mendapat izin untuk siaran kembali.
Dengan demikian, pertandingan bergengsi antara Manchester United (MU) melawan Arsenal yang akan berlangsung hari Minggu (13/4) pukul 22.00 WIB hampir dapat dipastikan tidak bisa dinikmati pecinta sepakbola.
"Kami minta maaf karena tidak bisa melakukan siaran. Kalau ada sinyal dari pemerintah untuk bisa menayangkan kembali terutama acara yang ditunggu-tunggu pelanggan, kami akan langsung menyiarkannya," ujar President Corporate Affairs PT Direct Vision Halim Mahfudz kepada Kompas.com, Sabtu (12/4) pagi, di Jakarta.
Pengumuman soal tidak dapat ditayangkannya siaran Liga Inggris ini juga sudah diiklankan di Radio Sonora FM 92 dan sejumlah radio swasta lainnya di Jakarta.(ROY)