semoga belum basi :
Global Mediacom raih utang US$225 jutaJAKARTA: PT Global Mediacom Tbk mengantongi pinjaman US$225 juta atau setara dengan Rp2,08 triliun untuk membiayai pembelian satelit guna memperluas cakupan (coverage) anak perusahaan Global Mediacom, yaitu PT MNC Skyvision (Indovision).
"Selain dari ekuitas, kami juga memperoleh pinjaman dari sebuah institusi finansial. Kami siap meluncurkan satelit itu pada tahun depan," ujar Presiden Grup dan CEO Global Mediacom Hary Tanoesoedibjo kepada Bisnis, kemarin.
Dia menuturkan melalui penambahan satelit baru tersebut, MNC Skyvision mampu menambah kanalnya lebih dari dua kali lipat dari 52 kanal yang dimiliki Indovision saat ini.
Sekretaris Perusahaan MNC Skyvision Arya Mahendra menuturkan peluncuran satelit yang ditargetkan pada Maret 2009 itu diharapkan bisa menunjang kualitas gambar dan suara yang lebih baik dari Indovision.
Satelit yang dibeli dari perusahaan Boeing, AS itu dapat menggenjot jumlah pelanggan Indovision menjadi 1 juta pelanggan pada tahun depan dari target 600.000 pelanggan pada tahun ini.
"Selain itu, ragam pilihan program dapat lebih bervariasi, karena dapat mencakup banyak televisi lokal," ujar Arya.
Terkait dengan ekspansi jaringan televisi lokal tersebut, Global Mediacom juga menyiapkan dana internal US$70 juta atau setara dengan Rp647,5 miliar guna membiayai ekspansi usaha jaringan televisi lokal yang ditayangkan secara nasional pada tahun ini.
Hary menambahkan perseroan akan meluncurkan televisi berlangganan digital bergerak (digital mobile pay tv) dan bermerek Tren di Jabodetabek dengan nilai investasi US$20 juta.
Sementara itu, investasi jaringan televisi lokal yang ditayangkan secara nasional senilai US$40 juta-US$50 juta akan dirogoh Global dari kocek PT Media Nusantara Citra Tbk sebagai anak perusahaan dari Global.
"Ekspansi usaha pada tahun ini melanjutkan apa yang telah kami selesaikan pada 2007. Tahun lalu merupakan tahun tersibuk kami, karena kami menyelesaikan restrukturisasi perusahaan dari perusahaan konglomerasi menjadi perusahaan integrasi media," ujarnya.
Dia mengatakan seiring dengan restrukturisasi itu, PT Bimantara Citra Tbk berubah nama menjadi PT Global Mediacom Tbk pada Maret 2007.
Restrukturisasi perseroan mengubah bisnis inti menjadi fokus pada enam sektor, yaitu media penyiaran, media di luar penyiaran, konten, mobile, televisi berlangganan, dan infrastruktur media.
"Setelah mengakuisisi Linktone 54%, maka tahun ini kami belum ada rencana akuisisi dan fokus pada pengembangan usaha yang sudah ada. Linktone akan menjadi landasan ekspansi media secara regional, dimulai dari China," tuturnya. (
[email protected])