Layanan 'Prabayar' Dongkrak Pelanggan Telkomvision Operator lain bersiap-siap mengikuti.
JAKARTA - Sejak diluncurkan pada Juli tahun lalu, layanan "prabayar"
telah menjadi penyumbang besar pelanggan PT Indonusa Telemedia
(Telkomvision). Hanya dalam setahun, jumlah pelanggan "prabayar"
tumbuh menjadi 50 ribu pelanggan atau setengah dari jumlah pelanggan
pascabayar.
Direktur Marketing dan Content Telkomvision Bambang Lusmiadi
menjelaskan, pertumbuhan segmen "prabayar" sangat menggembirakan,
sebab pada akhir 2007 pelanggan "prabayar" baru 13 ribu pelanggan.
"Kami mentargetkan sampai akhir tahun ini total 200 ribu pelanggan,"
kata dia ketika dihubungi Tempo, Jumat lalu.
Kupon "prabayar" yang paling diminati pelanggan, Bambang melanjutkan,
adalah paket film dan olahraga seharga Rp 65 ribu dengan masa aktif
satu bulan. Kedua paket itu mendominasi hampir 75 persen pendapatan
"prabayar" perusahaan yang berdiri sejak 1999 itu. "Sisanya paket
anak, berita, pendidikan, atau program metro," tuturnya.
Program "prabayar" ini, kata dia, akan difokuskan untuk menggaet
pelanggan dari wilayah luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi,
dan Sumatera. Wilayah timur Indonesia, seperti Maluku dan Papua, juga
dinilai berpotensi besar. "Mereka belum bisa menangkap siaran dengan
antena biasa, masih menggunakan parabola," ucapnya.
Melalui strategi "prabayar" dan ekspansi ke luar Jawa, anak perusahan
Telkom itu yakin mampu memikat satu juta pelanggan hingga akhir 2010.
Selain itu, Telkomvision dalam waktu dekat akan membuat terobosan
baru. Sayangnya, Bambang masih tutup mulut mengenai terobosan
tersebut.
Pemain televisi berbayar lainnya, PT Indosat Multi Media (IM2), juga
menyatakan berminat menggarap pelanggan dengan sistem "prabayar".
"Sudah ada dalam roadmap kami, tapi belum definitif waktunya untuk
'prabayar' ini," ujar Sekretaris Perusahaan IM2 Andri Aslan, Sabtu
lalu.
IM2, menurut Andri, tetap berkonsentrasi menggenjot pertumbuhan
pelanggannya yang saat ini masih 2.000 pelanggan dengan
program-program promosi. Salah satunya dengan menyandingkan televisi
berlangganan dengan Internet. Mereka juga berencana bekerja sama
dengan televisi daerah atau televisi yang belum berizin.
Sebaliknya, PT MNC Skyvision (Indovision) belum tergerak meluncurkan
paket "prabayar". Perusahaan milik PT Global Mediacom Tbk ini masih
menunggu realisasi penggantian satelit Cakrawarta I ke Cakrawarta II,
yang akan diluncurkan pada Maret tahun depan. "Nanti, setelah satelit
baru mengudara, pasti akan banyak pengembangan yang bisa dilakukan,"
kata Sekretaris Perusahaan Indovision Arya Mahendra Sinulinggaya
ketika dihubungi kemarin.
Arya tidak membantah industri televisi berbayar mendatang harus
menyesuaikan langgamnya dengan kebutuhan pasar. Konsep dua arah,
seperti video on demand, sudah menjadi kecenderungan yang menempatkan
pelanggan sebagai penentu.
"Paket 'prabayar' mungkin akan jadi alternatif. Tapi kami belum
merencanakannya," kata dia. Pelanggan Indovision saat ini mencapai 420
ribu pelanggan, naik 20 persen dari 350 ribu pelanggan pada akhir
tahun lalu. DIAN YULIASTUTI | AGOENG WIJAYA
koran